Suatu proyek saya sedang bangun bersama
dengan sarjana lulusan baru universitas terkemuka yang ada di indonesia timur.
saat itu beliau sedang mencari - cari peluang kerja, dari cara online juga
mengajukan lamaran dibeberapa perusahan yang sesuai dengan keahliannya.
Ditengah pencarian itu saya coba menghubunginya melalui handphone. Untuk
menanyakan kabar sekaligus menantang kemampuan dan keahlian yang beliau
dapatkan sejak menuntut ilmu pada perguruan tinggi.
saya tidak menyangka bahwa beliau memiliki plan
sehebat itu. saya cuma bermaksud mengambil bagian dari pengetahuan yang dia
miliki dengan bimbingan khusus. tapi beliau mengajukan plan proyek yang
sekarang sudah berjalan sebagaimana mestinya. Tidak sia – sia beliau menuntut
ilmu selama beberapa tahun lebih lama dibandingkan ketepatan yang seharusnya
dijalani mahasiswa pada aturannya.
Proyek yang dimaksud adalah biasa saja
baginya, sebuah tim blogger berbasis PPC dan Online Marketing. Sebelum memahami
semua hal yang berkaitan dengan blog awalnya saya berfikir bahwa aktivitas
networking adalah semata – mata penipuan belaka. Tibalah pada waktunya saya
harus mengangkat kedua jari jempol saya dan itu tidak cukup untuk mengungkapkan
rasa syukur saya pada kinerja kami, pada aktivitas online ini. Maka dari itu saya
mesti banyak bersujud syukur, merendahkan diri atas ketidakpahaman dan anggapan
buruk saya terkadang pada suatu hal.
Baginya adalah biasa tetapi bagi saya adalah luarbiasa. Baginya pada suatu hal yang simple harus ada usaha tapi bagi saya adalah hadiah terbaik yang didapatkan hanyalah saat kinerja mulai menunjukkan hasil, tetapi keadaan sehat – sehat saja. Pada kemajuan proyek itu akan mampu mengubah keadaan dan juga pencitraan dunia pendidikan terhadap masyarakat tempat domisili saya saat ini.
Sebelumnya saya berdomisili didaerah yang sama dengan beliau, sama dalam hal kesadaran tentang pendidikan dan keutamaan menuntut ilmu. Namun sejak beberapa tahun terakhir ini saya merasa telah terdampar dipinggir laut bersama para nelayan yang tidak tahu aturan berlalu lintas. Bagaiamana mereka tahu aturan lalulintas sementara sejak mereka anak – anak hingga anak – anak mereka yang sekarang, menganggap sekolah dan pendidikan sebagai suatu yang main – main belaka.
Para nelayan itu mandayung perahunya menyusuri muara, nelayan itu mengembangkan layar perahunya mengikuti arah mata angin. Mereka hanya berbelok ketika hendak bertabrakan dan dilaut belum pernah didapati lampu merah atau patung polisi yang sedang hormat atau simbol arahan berlalu lintas. Beberapa kalimat yang berhubungan dengan nelayan ini tidak bermaksud mengejek atau menghina tetapi hanya sekedar membangkitkan kesadaran pendidikan pada sebahagian nelayan didaerah – daerah tertentu. Jika ada kesamaan tokoh atau kejadian, mohon maaf yang sebesar – besarnya.
Sementara itu kabar terakhir yang datang
dari sederet informasi yang masuk dalam inbox saya tentang beliau saat ini.
Sekarang beliau telah menyusuri beberapa negara asia tenggara dan mulai menetap
di salah satu pulau yang terkenal dengan perdagangannya, untuk menerima
keputusan perusahaan yang sedang dilamarnya. Meskipun saat ini beliau masih
mencari kerja dan keadaan kami semakin jauh tapi keunggulan networking pada
plan proyek blog kami tetap bisa termanage dengan baik secara bersama.
Dunia tidak selebar daun kelor, itu kata pepatah lama. Beliau menjelajah dalam petualangan era modern juga sejuta pengalaman yang ditemui. Sementara aku tetap bersusah payah membangun keluarga sakinahku. Membanting tulang dengan cangkul diperkebunan desa, melihat anak – anak diawal bangun tidur dan tumbuh kembangnya sungguh benar – benar mendamaikan hatiku saat ini.